Purchasing Code

Pagenav Posts

Post Icons

Post Title Colors

728x90 AdSpace

[Ekonomi][column1][#fc0000]

News Ticker

Berita Baru

Business

Fashion

Sports

Games

random

Music

News

Technology

Videos

Sports

Fashion

Sabtu, 08 Oktober 2016

Mahal Mana, Cetak Uang Kertas atau Logam?

Bank Indonesia (BI) memastikan akan mencetak uang rupiah baru dengan gambar-gambar pahlawan sesuai dengan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 31 Tahun 2016 tentang Penetapan Gambar Pahlawan Nasional Sebagai Gambar Utama Pada Bagian Depan Rupiah Kertas dan Rupiah Logam NKRI. Saat ini Bank Indonesia masih dalam proses desain sebelum nanti langsung dicetak oleh Perusahaan Umum Percetakan Uang Republik Indonesia (Perum Peruri).
Kepala Departemen Pengelolaan Uang Bank Indonesia Suhaedi menjelaskan, uang rupiah bergambar pahlawan baru ini nanti tidak hanya di uang kertas, melainkan juga di uang logam.
Lalu berapa biaya cetak uang kertas dan uang logam ini?
Suhaedi mengungkapkan setiap tahun Bank Indonesia sudah menganggarkan biaya pencetakan uang yang tertuang dalam Anggaran Tahunan Bank Indonesia (ATBI)‎. Hanya saja dia mengaku tidak bisa mempublikasikan secara rinci.
"Kalau anggaran ada di ATBI setiap tahun, kalau detil itu bersifat rahasia atau tidak untuk dipublikasikan," kata Suhaedi kepada Liputan6.com, Jumat (7/10/2016).

Pekerja Informal Bakal Dapat Bantuan Kredit Perumahan

Direktorat Jenderal Pembiayaan Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) akan meluncurkan program bantuan kredit kepemilikan rumah (KPR) bagi para pekerja informal. Dengan program ini, impian pekerja di sektor informal untuk memiliki rumah akan terwujud.
Direktur Jenderal ‎Pembiayaan Perumahan Kementerian PUPR Maurin Sitorus mengatakan, syarat bagi para pekerja informal untuk mendapatkan bantuan pembiayaan KPR sama dengan bantuan untuk program fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP). Sebagai contoh, penghasilan pekerja informal tersebut tidak lebih dari Rp 4 juta per bulan.
‎"Sama seperti FLPP. Seperti penghasilan tidak lebih dari Rp 4 juta per bulan, harus untuk rumah pertama, rumah harus ditempati," ujar dia di Kantor Kementerian PUPR, Jakarta, Jumat (7/10/2016).Namun demikian, ‎lanjut Maurin, pekerja informal juga tetap harus memiliki modal awal berupa tabungan untuk mengajukan KPR. Skema yang tengah disusun Kementerian PUPR yaitu minimal pekerja informal tersebut harus tabungan sebesar 5 persen dari total harga rumah yang akan dicicil. Nanti, pemerintah akan memberikan bantuan uang muka dari cicilan tersebut sekitar 20 persen-25 persen.

Comments system

Disqus Shortname

Entertainment

Movies

Music

Education